Angin itu berlari dengan kencang,
menghempas daun pintu dengan keras,
terbelalak matanya, tersadar dari lamunan,
kembali terdiam dalam lamunannya,
Angin itu berjalan perlahan,
berirama laksana penari keraton,
berlenggong menelisik melalui celah-celah ventilator jendela,
membelai wajahnya yang keriput oleh waktu,
membawanya pada nostalgia masa lalu,
tersenyum, menangis dalam lamunan,
Angin, kemanakah kau membawa lamunannya.....
Saturday night, home, 19 December 2009, 8:54 PM.
December 19, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment