seseorang memiliki hubungan emosi dengan apa yang diyakini. Agama punya nilai historis, filsafat, pengetahuan dan keyakinan dengan zat Yang Maha Tinggi.
agama memang bukan kartu garansi untuk masuk surga atau kembali sempurna bersama Sang Pecipta.
klo masih ada yang berpikir seperti itu, masih dalam pertumbuhan rohani, sama seperti kebanyakan kita:-)
Perbuatan baik yang berlandas kebenaran adalah keharusan dan bukan juga kartu garansinya.
kartu garansinya akan bekerja atas kehendak atau belas kasihan Sang Pencipta, ya Sang Pencipta sendiri.
ci2 sering berkeras hati bilang sama diri sendiri klo saya pasti selamat bisa pulang sempurna karena semata perbuatan baik saya sendiri, atau ngga apa2 deh masuk nirwana, atau surga yang tingkat keberapa asal jangan dibakar (walah imajinatif bgt ya...:-) tapi ngga bisa dipungkiri ada hati kecil berkata, kalau Tuhan ngga kasihan sama saya, apa iya saya bisa sogok Tuhan sama perbuatan baik saya (kayak uang tutup mulut aja ya, seperti kasus korupsi di sini yg ngga tuntas2 he...), klo kita main hitung-hitungan sama Tuhan, semua perbuatan baik kita+perbuatan baik leluhur2 dulu pangkat kuadrat tak terhingga, nilai nya tetap ngga sebanding ya sama nafas hidup yang Tuhan kasih, kedengarannya sedikit sarkas sama diri sendiri, tapi masuk logika khan?
kesimpulannya jangan sombong sama perbuatan baik sendiri tetap lakukan karena memang sudah seharusnya, sayang sama ortu, keluarga, lingkungan, takut=mengerjakan firman Tuhan.
btw. ci comot status curcolan mu cha:-) top markotop^.^
June 13, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment