June 13, 2010

celotehku

seseorang memiliki hubungan emosi dengan apa yang diyakini. Agama punya nilai historis, filsafat, pengetahuan dan keyakinan dengan zat Yang Maha Tinggi.

agama memang bukan kartu garansi untuk masuk surga atau kembali sempurna bersama Sang Pecipta.

klo masih ada yang berpikir seperti itu, masih dalam pertumbuhan rohani, sama seperti kebanyakan kita:-)

Perbuatan baik yang berlandas kebenaran adalah keharusan dan bukan juga kartu garansinya.

kartu garansinya akan bekerja atas kehendak atau belas kasihan Sang Pencipta, ya Sang Pencipta sendiri.

ci2 sering berkeras hati bilang sama diri sendiri klo saya pasti selamat bisa pulang sempurna karena semata perbuatan baik saya sendiri, atau ngga apa2 deh masuk nirwana, atau surga yang tingkat keberapa asal jangan dibakar (walah imajinatif bgt ya...:-) tapi ngga bisa dipungkiri ada hati kecil berkata, kalau Tuhan ngga kasihan sama saya, apa iya saya bisa sogok Tuhan sama perbuatan baik saya (kayak uang tutup mulut aja ya, seperti kasus korupsi di sini yg ngga tuntas2 he...), klo kita main hitung-hitungan sama Tuhan, semua perbuatan baik kita+perbuatan baik leluhur2 dulu pangkat kuadrat tak terhingga, nilai nya tetap ngga sebanding ya sama nafas hidup yang Tuhan kasih, kedengarannya sedikit sarkas sama diri sendiri, tapi masuk logika khan?
kesimpulannya jangan sombong sama perbuatan baik sendiri tetap lakukan karena memang sudah seharusnya, sayang sama ortu, keluarga, lingkungan, takut=mengerjakan firman Tuhan.

btw. ci comot status curcolan mu cha:-) top markotop^.^

berdayakah saya?

Berusaha berdamai dengan diri sendiri dengan kekurangan dan kelebihan nya lebih sulit daripada menyingkirkan orang-orang yang tidak kita sukai untuk saran-saran/sentilan-sentilan membangunnya. Yang lebih sering terjadi kita melarikan diri dan melakukan penyangkalan atas ketidaktahuan, ketidakperdulian, keakuan (being the center of attention/role) dan tingkah polah kanak-kanak dalam tubuh seorang dewasa. apakah saya masih terkungkung dalam tempurung ketidakberdayaan di tengah kesibukan dan kesenggangan waktu yang dijalani? Jia You !

June 12, 2010

percuma toh kalau taat dengan Tuhan, namun dengan orang tua sendiri tidak berbakti?

Keyakinan atau diterjemahkan dengan nama agama, masih merupakan hal yang peka untuk dibicarakan terbuka karena masih belum dapat dibicarakan dengan kepala dingin, karena setiap orang memiliki latar belakang dan keterkaitan emosi dengan keyakinan yang dimilkinya, sekalipun gaung wacana dan praktek dialog terbuka antar iman sudah dibuka hampir dua dekade (@ 10 tahun), jadi klo 2 dekade berapa tahun, he... hitung aja sendiri, perkalian yang mudah, he.....

Judul diatas sering saya atau pun teman-teman temui dalam perbincangan atau pergunjingan atau bisik-bisik selain bisik-bisik tetangga yang menjadi geger sejagad Indonesia gara-gara kasus video seks (baca: pornografi) yang diduga mirip dengan artis luna maya, cut tari dan penyanyi ariel peter pan (masih berpikir positif mode on):-

ada curcol menarik dari cha-cha di status fb nya (he.. cha... ci ikutan nimbrung, cuap-cuap, tks untuk tidak meremove nya (biasa korban remove an orang, gara-gara komennya yang cuma setengah pedas yang ditanggapi terlalu personal, hikk...hhikkk)
but 2 thumbns 4 u cha... yg suka menanggapi komen temanmu dengan cooll saja seperti kembang es di lemari es yang sulit mencair klo ngga sengaja nyabut kabel dulu sambil gigit jari klo es kesukaan gw. harus ikut meleleh juga.

so i posted my nimbrung-nimbrung cuap-cuap di curcol statusnya ade cha-cha:-

here are some of the comments:

ervin lim said: betul sekali.

Jaelani Jay Khojenk said:
Betul itu do ga ada artinya semua itu so ridhonya orang tua ridhonya tuhan juga!

Sugiarty Setiawan said:
Ya iyalah say...!masa bisa gitu?aneh!dia taat kpd Tuhan kan pasti sk dpt ceramah jg!drmn asalnya dia...kynya orang ky gt d rebus stngah matang aja x yach...he..

Raissa Lauwsen said:
dalam kehidupan, banyak sekali hal terjadi seperti ini. mungkin kita juga pernah begitu. berdoa sampai mabok2, tapi saat orang tua sakit lupa menelepon, lupa sembahyang ke makam leluhur, dsb dsb

Aldian Mulyanto Lokaria said:
apakah memang yang baik itu benar dan yang buruk itu selalu salah ? benarkah di dunia itu ada kemutlakan seperti itu

Melani Baru Heryawan said:
papa mama adalah wakil Tuhan.

Raissa Lauwsen said:
aldian : hidup ini bukan sekedar hitam putih. bukan sekedar lurus2 saja. kadang pasti ada hal yang 'pengecualian' tergantung situasi dan kondisi.

semisalnya mengenai kebohongan. normanya, kita menganggap kebohongan itu pasti buruk. contoh : ayahmu mengalami sakit jantung akut. akan berakibat fatal apabila mendengar berita yang mengejutkan. kamu ... See Moresebagai anak tertua, dan adikmu meninggal. apakah kamu akan beritahu ayahmu saat itu juga? tentunya kan tidak. demi menjaga kondisi yang kondusif. (terinspirasi dari buku 5 mata hari karangan Budi S. Tanuwibowo - kejujuran dan kebijaksanaan

Wayyir Rakhman said:
menurut pendapat saya, tidak ada orang yang demikian. mengapa? kalau seseorang yang taat kepada tuhannya, sudah pasti dia akan berbakti kepada orang tuanya. apabila masih banyak orang yang anda sebutkan di atas, ketaatan orang tersebut patut dipertanyakan.

Raissa Lauwsen
wayyir : ada kok orang yang sperti itu. banyak :)

and at last i said:
contoh kasus ya cha, atau sebel sama banyak orang2 itu :-
kasian ya.
semoga yang sudah mengerti bisa memberi kesejukan untuk semua.

taat kepada Tuhan: menyadari bahwa hidupnya, hidup kedua orangtuanya yang diyakini sebagai wakil Tuhan, para pendahulunya dan kehidupan semua mahluk, tidak lebih karena kasih karunia yang diberikan Tuhan Sang Pencipta Alam:-) Dengan dasar inilah maka manusia melakukan tindakan atau menyadari tindakannya.

Pertumbuhan rohani dan perjalanan spiritual tiap manusia berbeda-beda.^.^

kalau masih ada yang seperti itu, ya coba dibantu dengan berdoa, kalau saran, dumelan, atau omelan tidak bisa:-

Tuhan mengajari manusia dengan caraNya, dengan pikiranNya, bukan pikiran manusia, dengan segala keterbatasannya.

Kadang dengan kehendakNya kita menjadi celaka, untuk memunculkan karakter unggul/sesungguhnya/watak asli dari tiap2 kita.

misal: celaka menyebabkan kita cacat, fisik tidak sempurna melatih mental menjadi tangguh, sehingga bagi kita yang memiliki kesempurnaan fisik luar akan termotivasi untuk mengasah kesempurnaan karakter. Dan bagi mereka yang memiliki fisik tidak sempurna dan tidak percaya diri menjadi percaya diri, dll. contoh lain,, malas nulis banyak2 lagi, he.....:-

Seperti halnya ketaatan kepada Tuhan, seyogyanya menjadikan seseorang menjadi saluran kasih dan berkat bagi orang tuanya, saudaranya, lingkungannya, dll sehingga begitu nyata bahwa semuanya semata terjadi karena Sang Pencipta. Jika seseorang menjadi anak, orang tua, pasturi, adik-kakak, teman-sahabat, guru, dokter, lurah, polisi, pengecara, menteri, presiden dll, karena begitulah Tuhan, Sang Pencipta mengatur kehidupan agar dapat berjalan lancar.

Maka pengertian kita akan berbakti menjadi begitu luas:-)
Kebaikan dan kebenaran tidaklah sama, walau keduanya bisa jalan beriringan.

Selamat belajar untuk kita semua.

Raissa Lauwsen said:
hehe iya, ci. ini curcol wkwk habis aneh aja sama mereka2 yg kayak gitu, ci. sama Tuhan takut, sama orang tua kurang ajar setengah mati. thank you yah, ci. semoga bisa menjadi pencerahan buat kita semua.

(my though said:
sepertinya impian untuk memunculkan duplikasi-duplikasi semangat rachel corrie atau Arthur G Gish hasil pengejahwantahan kasih Tuhan Sang Pencipta yang tak bernama masihkah jauh dari kenyataan ?

and again still my though said:
walapun seberapa kerasnya saya berkeras bahwa perbuatan baik sayalah yang menyelamatkan saya, bukan agama apa yang saya peluk. Tetap celah2 diantara kekerasan saya berkata bukan 100% karena perbuatan baik, saya beroleh kemudahan "Jalan itu" tapi semata karena belas kasihan dan kasih karunia semata Tuhan yang tak bernama, Sang Khalik Pencipta Alam.