January 23, 2011

32. Pendapat

on Saturday, January 22, 2011 at 10:38pm

Majunya informasi teknologi membuat sedemikian mudahnya mendapat informasi, sedemikian mudahnya orang-orang saling terhubung dalam jaringan dunia maya dan sedemikian mudahnya terjalin komunikasi dan miskomunnikasi:(



Era pager, telepon genggam, e-mail, website, frendster, blog, facebook, twitter, koprol, bla..bla..orang berseliweran di dunia maya.



Begitu senangnya berbagi berita dengan teman, sahabat dan kenalan baru, dunia maya menjadi ajang ekspresi diri.



Ekspresi diri dengan beragam emosi, bahagia, sedih, marah, jahil, dan datar, sering dijumpai di dunia perfacebookan dan pertwitteran. Dari begitu banyak ekspresi ada satu kicauan (twitter) yang saya mau kutip dari Pak Komar Hidayat, dengan sedikit revisi:



'Kalau tidak sependapat dengan sebuah pernyataan, tanggapi saja dengan datar dan cool tak perlu bernada menghakimi'



Mungkin, kebanyakan dari kita termasuk saya tidak pandai untuk berkata-kata, sehingga lebih mudah untuk bertulis-tulis he..he..



sedikit intermezzo:



Tadi siang, kebetulan bus yang saya tumpangi ada telivisinya, dan kebetulan entah mengapa supirnya dari saya naik sudah terlebih dahulu memilih stasiun TV one, biasanya yang dipilih itu stasiun TV lain yang menayangkan sinetron FTV, he..he.. yang pasti saya tidak akan tonton alias langsung aja tidur, sampai tempat tujuan.



Kebetulan pula saya baru tau kalau TV One punya acara Bangkit Indonesiaku, yang temanya tentang nasionalisme, yang kebetulan pula yang mengisi Pak Amien Rais yang pulang kandang mengajar kembali sejak bertahun-tahun yang lalu tidak secara aktif beraktivitas di kancah politik.



Packaging acaranya, sudah lama tidak pernah saya tonton, dulu sekali entah berapa dekade yang lalu, mungkin jaman orde baru, kemasan serupa seperti ini lah yang pernah digunakan sebagai salah satu cara untuk menumbuhkan kesadaran awal akan sesuatu yang ingin disampaikan, yang ini tentang nasionalisme, dulu misalnya: kelompecapir, keluarga berencana, ABRI masuk desa, semua adanya di stasiun TV TVRI.



Sedikit yang saya bisa dengar dari Pak Amien Rais, (karena ditingkahi petikan gitar pemusik jalanan yang suaranya juga ok) tentang kuliahnya di luar negeri, sekembalinya beliau ke tanah air ternyata musik-musik Barat lebih digandrungi (diminati) oleh kawula muda seumurnya dahulu. Bukan tentang Baratnya, tapi tentang bagaimana sebaiknya kita pun dapat menghargai musik Indonesia sendiri (kalau orisinil alias asli sih ok, Pak..^.^)



Lalu Beliau sedikit menyoal kemajuan tehnologi dengan aplikasinya seperti, twitter, facebook, dengan bijak mengatakan bagus anak-anak muda bisa punya account dunia maya tersebut..untuk mengerjakan tugas, mengakses informasi, namun alangkah baiknya digunakan seperlunya, hindari pemakaian yang tidak perlu dan melupakan waktu (2 jempol, Pak untuk ini)



Selebihnya tidak bisa dengar karena pemusik jalanan kedua mulai bernyanyi (suaranya lebih daripada parah dibandingkan yang pertama, yang ok banget) dengan lagu-lagu Rhido dan bapaknya yaitu Rhoma Irama, dan sang supir berbaik hati membisukan volume speaker, sambil tersenyum-senyum simpul, kami (saya dan pasturi di sebelah saya) lihat dari kaca cermin di depan >.<' berhubung semua penumpang dan saya cukup santun untuk tidak berteriak, 'kang tolong dibisukan suaranya'. Dan saya liat orang-orang sibuk dengan kesukaannya masing2, sibuk dengan handphone, bercengkrama dengan anak dan istrinya di sebelah saya, tidur, hampir seluruh penumpang, baca koran, kecuali saya, yang terus memandangi layar kaca televisi, berharap bisa membaca gerak bibir dari Pak Amien Rais, dan para siswa yang mengajukan pertanyaan.

Dan parahnya, pemusik jalanan makin asyik ya sudahlah, terima nasib:(

Belum ada di youtube copy acaranya.

chapter 31: kesederhanaan

on Friday, December 31, 2010 at 11:18pm

Menghitung sisa jam di penghujung tahun. Di setiap awal ada ujung yang menjadi akhir. Di setiap pertemuan ada perpisahan yang mejadi penutup. Dan dari setiap perpisahaan ada titik yang menjadi awal yang baru.



Kisah yang sangat menginspirasi saya adalah banyaknya kisah dari setiap orang-orang besar yang dikenal, berawal dari keterbatasan namun mereka memiliki semangat yang pantang menyerah. Dan kebersahajaan/kesederhanaan yang mereka miliki tidak tergerus oleh kemajuan yang ada pada jamannya masing-masing, melainkan menjadikan itu semua sebagai suatu tantangan untuk memacu diri menjadi lebih baik dengan tetap mengedepankan kesederhanaan dan kerja keras.



Happy new year... GBU all..^.^

chapter 30: Desember ku

on Friday, December 31, 2010 at 11:08pm

Tiga hal yang selalu saya ingat di bulan terakhir dalam kalender setahun ini adalah hari ibu, hari dongzhi/genta rohani, dan hari natal, karena kebetulan ketiganya memakai penanggalan masehi, karena pastinya jatuh ditanggal yang sama.





1. Hari ibu ( mother's day) diperingati sebagai bentuk apresiasi terhadap seorang ibu, yang mempunyai peran dan arti penting bagi anak dan keluarga. Perempuan yang diberikan peran dan keistimewaan oleh Tuhan Sang Pencipta sebagai seorang ibu, yang dapat melahirkan, membesarkan dan mendidik anak-anaknya. Diberikan kelembutan dan keikhlasan menjalani perannya dan pada waktu yang bersamaan diberikan kemampuan yang sama perkasanya dengan seorang laki-laki. Ibu diberikan kedudukan yang khusus dalam keluarga, ia menjadi pendamping ayah, saling bekerjasama dalam perannya masing-masing untuk menjadikan keluarga sebuah tatanan sosial inti yang sehat, beriman dan berguna bagi sesama manusia. Tuhan sungguh luar biasa



2. Hari Dongzhi / Genta Rohani/ Tangcik, diperingati oleh kaum Ru (para sarjana Barat diawali oleh Matteo Ricci - Italia(6 Oktober 1552 - 1 Mei 1610) seorang Pastur dari Ordo Yesuit Italia, yang melakukan misionaris di Cina selama masa Dinasti Ming, melihat peran besar dari Kong Fu Zi diantara Nabi-Nabi yang ada dalam ajaran Ru, maka memberikan nama pada ajaran Ru tersebut dengan sebutan ajaran Confucius (dari kata Kong Fu Zi yang sulit dilafalkan oleh orang Barat) maka hingga saat ini orang-orang lebih mengenal ajaran Ru Jiao (agama Ru) sebagai agama Konghucu.



Penanggalan kaum Ru didasarkan pada peredaran bulan dan matahari, sehingga sebagai contoh perayaan Tahun Baru Yin Lik atau Imlek tanggalnya tidak akan selalu sama tapi berkisar antara bulan Januari dan Februari. Ada beberapa hari besar kaum Ru yang menggunakan penanggalan masehi salah satunya adalah hari Dongzhi ini.

Yang menarik dari hari Dongzhi ini adalah hari ini jatuh pada tanggal 22 Desember atau 21 Desember (pada tahun kabisat) pada hari tersebut matahari tepat di atas garis balik 23,5 derajat Lintang Selatan Pada saat itu di belahan bumi utara mempunyai siang hari paling pendek dan malam hari paling panjang dan pada daerah-daerah utara khatulistiwa yang mempunyai iklim subtropis dan dingin, tibalah saat musim dingin.



Bagi kaum Ru, hari Dongzhi ini memiliki arti rohani:

* Dilakukanya sembahyang Zheng, atau sembahyang syukur dan yakin kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatNya.

* Pengembaraan Kong Zi, di usia 56 tahun, memutuskan untuk meminggalkan negeri Lu, kedudukan, harta dan benda karena Raja muda Lu sudah ingkar dari Jalan Suci, untuk memberitakan Jalan Kebenaran selama +/-13 tahun .

* Wafatnya Meng Zi, yang dikenal sebagai penegak ajaran kaum Ru, dari aliran-aliran yang menyesatkan yang mengatasnamakan ajaran Ru. Meng Zi dikenal sebagai murid atau pengikut Kong Zi, yang lahir 107 tahun setelah Kong Zi wafat.



3. Hari Natal, diperingati sebagai hari lahirnya Juru Selamat bagi manusia. Dalam kesederhanaan Yesus dilahirkan demikian pula diharapkan bahwa kita dapat meneladani kesederhanaan tersebut.



Berikut asal muasal peringatan hari Natal, yang diambil dari beberapa sumber sebagai bahan referensi sejarah menambah khazanak pengetahuan kita.

Awal Christmas diperingati pada tanggal 25 Desember adalah sebagai berikut: dulunya, 25 Desember merupakan peringatan tradisional masyarakat Romawi untuk memperingati Saturnus (Dewa Panen) dan Mithras (Dewa petir) sekaligus titik balik matahari di musim dingin. Di saat kekaisaran Roma dikuasai orang-orang Kristen, Gereja mengambil alih tanggal tersebut dari pesta kafir bangsa Romawi ini yang terkenal dengan ungkapan "Dies Natalis (Solis) invicti." : Hari Raya Kelahiran Dewa Matahari yang terkalahkan. Pemujaan terhadap dewa Matahari yang amat kuat di masa itu dan dirayakan secara khusus pada saat titik balik peredaran matahari.

Maka dipakailah tanggal 25 Desember ini dengan tujuan untuk menjauhkan umat beriman dari gagasan yang kafir itu dan Gereja menggantikannya dengan misteri kelahiran Kristus Yesus sebagai Sang Matahari sejati yang menerangi setiap insan. Ini adalah proses inkulturasi (tindakan merekonstruksi kembali).



Mula-mula, hari itu dirayakan dengan misa sederhana. Akan tetapi, seiring dengan berkembangnya agama Kristen, Natal menjadi semakin penting dan mengalahkan perayaan-perayaan tradisional yang telah ada sebelumnya, sekaligus mempertegas dan memperteguh iman akan misteri Allah yang menjelma menjadi manusia.



Di beberapa negara di wilayah Eropa Utara, sekitar pertengahan bulan Desember, biasanya diadakan pesta panen. Pada saat itu, rakyat yang baru saja mengakhiri masa panennya menghiasi rumah mereka dengan hijau-hijauan, memasak makanan yang istimewa, berkumpul untuk bernyanyi bersama dan saling membagi hadiah. Lama-kelamaan, tradisi rakyat ini menjadi bagian dari perayaan Natal.



Tradisi berbagi hadiah.

Tradisi ini mungkin diilhami dari kisah Kitab Suci tentang orang-orang Majus dari Timur. Para Majus memberikan hadiah kepada bayi Yesus berupa emas, kemenyan dan mur. Selain merupakan adopsi dari tradisi, kebiasaan ini juga didukung oleh adanya kisah Sinterklas yang terkenal suka membagi hadiah kepada anak-anak.



Pohon Natal.

Tradisi memasang pohon Natal kemungkinan besar berasal dari Jerman dan diawali pada tahun 1.000(?). Tradisi ini kemudian menyebar ke Inggris dan Amerika. Pada zaman Victoria, orang mulai menghiasi pohon Natal dengan permen dan kue-kue serta pita-pita. Martin Luther, pada abad ke 16 dianggap sebagai orang pertama yang memasang lilin pada pohon Natal.

Tahun 1880, hiasan Natal pabrikan mulai diproduksi dan dipasarkan. Dan, lampu natal elektronis muncul di tahun 1882.

Sampai sekarang bentuk dan jenis hiasan pohon natal semakin bagus dan beragam.


Secara teologis, tema sentral natal ditekankan pada peristiwa inkarnasi (penjelmaan),

Allah menjadi manusia. Peristiwa itu bukan hanya berarti Allah beserta kita tetapi pertama-tama adalah bahwa Allah menjadi manusia agar supaya manusia layak dihadapan Allah. Kedosaan dan kejatuhan manusia dipulihkan kembali. Inkarnasi menjadi 'starting point' dalam definisasi manusia yang berpuncak pada peristiwa paskah. 

chapter 29: ?

on Thursday, December 23, 2010 at 12:04am

apakah kesetaraan, melengkapi, tumbuh dan berkembang bersama, memiliki esensi hakiki yang sama ?

dimana letak perbedaannya?

tulis ...engga? engga ...tulis? tulis...hapus? hapus...tulis? egp dulu...ah, nanti nulisnya..sekali lagi klo mau....

nulis membantu mata cepat ngantuk atau sebaliknya buat terang terus terang phillips...100 watt....:(

zzz....zzz.....

chapter 28: Miss u

on Monday, December 20, 2010 at 11:51pm

to be written if i want to. I just erased it. Miss u old man. wish you good health if you are still alive out there.

the discussion we had 12 years ago still makes me to put the topic as a VIP (very important point) to rethink over and over again.

chapter 27: Sebutan atau panggilan atau kata sandang… (bukan sandang temannya pangan dan papan ya..:D)

on Friday, December 17, 2010 at 8:47pm

Kata sandang di depan nama orang bermacam-macam, sesuai peran dan kedudukan seseorang.

Misalkan: guru akan dipanggil Bapak atau Ibu guru.

Belum pernah saya dengar ada orang atau murid memanggil mba/mas guru atau kakak guru atau om/tante guru kepada gurunya :)

Bagi mereka yang masih lajang dengan perannya sebagai guru, dipanggil dengan sapaan hormat Bapak atau Ibu bukan merupakan hal yang aneh atau jengah untuk didengar.



Demikian pula dalam lingkungan pekerjaan dengan nuansa formal yang kental, sapaan Bapak atau Ibu adalah hal yang biasa.



Tapi begitu kita memasuki lingkup yang informal alias agak-agak nyantai dikit kadang sering kita mendengar…adoohh… masa gue dipanggil Bapak seehh.. nggak liat apa tampang keren gini, blom merit kan…. Atau Bu jangan panggil saya Ibu..saya masih single nih… atau agak..agak nyekak, ngomong…..mang dah tuir apa..masa ngga bisa bedain.. (dalam hati mana bisa mba..., saya aja dipanggil ibu kagak komplain, dah biasa tau...)



Ada juga… yang komplain dipanggil mba/mas/kakak/tante/om…. Ujung-ujungnya mereka akan bilang…. Memangnya saya ini mba/mas/kakak/tante/om kamu apa…. (dalam hati ye…marah…daripada dipanggil kamu ntar saya dibilang tidak sopan...:(



Tapi sepanjang pengalaman saya, saya belum pernah dikomplain orang kalau memanggil atau menyapa mereka terutama yang lebih muda, atau menurut pemandangan fisik saya orang tersebut lebih muda atau wajahnya saja yang baby face, dengan sebutan adik/ de. Kenapa ya… apa senang dipanggil adik.. jadi serasa muda terus.....:)



Ngga apa-apa lagi dipanggil Bapak atau Ibu.... yang penting berjiwa muda dan penuh dengan vitalitas dan semangat juang, daripada masih muda... tapi gampang menyerah... ngga ada hubungannya dengan kata sandang sapaan (he..he.. colek diri sendiri nih ayo punya semangat dong......:D)

Chapter 26: bad words of mine..:(

on Sunday, December 12, 2010 at 9:48pm

Well, i broke my own word not to write :(. But this one, tickling my fingers to write. A few minutes ago i had a talk. So that's what bothering his mind for this week. Again.....:( God please help to ease his mind thank You. His being abused mentally by these people.



Honestly this person that did the abused indirectly and all some of his subordinates pissed me off, since i connect with the victim spiritually. Yeah, it's ...just doesn't make sense. They've got everything but want someone's else belonging with such a way. Praise Holly Living God, but the conduct is the opposite...., shame on you:(

I know, i have no right to judge, even to be angry, i'm crying now writing all of this, because they abuse an old man, who also like a little child:(



God redeem sin, yes i do believe in that too. But if you spread sin what will you reap? I don't want to be sounded religious coz, frankly speaking i'm far away from that.... It just this person, what's his done all are camouflage...

God, please forgive me, forgive these people too.



Well, i think what i and the victim have to learn is to let go the bitterness... it's hard... everytime the same subject being discussed... the hurt comes to surface... I wait until the time comes, when we talk about this, we just laugh.



Gee i have to rest now..

Please stay right beside me, nothing will i fear, as long as You are near...

January 09, 2011

belum naik kelas

Kenapa belum naik kelas?
Tau artinya naik kelas.
Belum sepenuhnya mengerti apa arti naik kelas:(

Berkebiasaan tapi tidak menyadari.
Itulah kebanyakan dari kita.

Melayani tetapi tidak menyadari sepenuhnya arti melayani.
Ingin tidak melakukan tugas lagi.

Semua ingin juga bebas dari hal rutinitas yang dilakukan,
dalam atas dasar alasan apapun.
Tapi tidak bisa karena belum ada lingkaran diatas kepala he..he..:)

Tau arti semangat.
belum sepenuhnya menngerti apa arti semangat:(

Ya lakukan yang selama ini dilakukan.
Dengan dasar alasan yang benar.

Tuhan beri jalan dari setiap hal yang dilakukan.
Tetap semangat.
Jika merasa seperti layangan yang terbang tanpa penarik.
Percaya bantuan sedang dalam perjalanan.

Tetap optimis.
Usaha sendiri sedang dalam perjalanan.

Tak ingin menyusahkan orang lain.
Tak ingin selalu menggantungkan diri pada orang lain.
Ingin mandiri.
Ingin punya usaha sendiri.

Ingin anak-anak itu bisa mandiri.
Ingin anak-anak itu berani.
Ingin anak-anak itu bersemangat.
Ingin anak-anak itu tau dan sadar bahwa mereka bisa.

Tunjukkan dulu.
Kalau pernah lelah dan merasa percuma.
Banarkan tidak ada jalan?
Pasti ada jalan:)

duh ngantuk..
satu janjiku waktu lulus smp walau tidak mendapat apa yang saya inginkan tapi janji itu terus tergiang dan sudah kupenuhi hari Sabtu 8 Januari 2011.

Tuhan kalau saya masih punya waktu.
Perkenankan untuk bisa membayar janji-janji yang belum terlunasi.

Maaf untuk semua kealpaan, ketidaktahuan dan ketidakperdulian:(
Terima kasih untuk tetap setia menemaniku yang selalu merasa tidak pantas dihadapanMu.
Terima kasih untuk kesempatan yang masih Kau berikan untuk dapat berkumpul dalam keluarga ini.

Naik kelas lebih dari sekadar lahir hidup tumbuh menikah punya anak dan mati.
Naik kelas letaknya berhasil melalui proses dan menekuni apa yang dilakukan dengan keikhlasan.

Tuhan, saya masih belum naik kelas.
Malukan Engkau punya anak sepertu saya.
Engkau tidak malu.
Tapi saya yang malu, kok belum berubah juga ya:(

Laporan masih belum selesai.
dah dulu nanti disambung lagi ya.. Thank You:)

January 02, 2011

1111

Hari pertama di tahun yang baru. Tahun baru hanya perubahan angka. Bertambah tahun. Bertambah umur. Bertambah.... untuk hal-hal yang positif. Tuhan baik. Tidak bertambah dan berkurang. Tetap saja Tuhan baik titik.