November 20, 2010

chapter 4: man...oh...man.... (place of crime: bus, sunday, october 17th, 2010, 7:06pm)

Setiap hari Senin saya selalu naik bus berangkat ke tempat kerja.

Saya pilih duduk di lajur bangku 2 karena tidak kena sinar matahari pagi, he...he... (karena kening terbisa berlipat menahan silau sinar matahari:))

Agak kurang beruntung dapat di deretan agak belakang.

It's OK, masih bisa duduk kok:)

Saya tidak terlalu memperhatikan seorang bapak yang duduk dibelakang saya.

Tidak berapa lama seorang mba duduk di sebelah saya... lega masih perempuan:)

Sambil menunggu muatan bus penuh...naiklah seorang ibu dan dia duduk dibangku belakang saya.

Bapak yang duduk di belakang saya mulai bercakap dengan ibu itu.

"Kerja di mana bu?". "Di Kelapa Gading", jawab ibu itu.

"Di mana ya tepatnya?" tanya bapak itu. "Di MKG, pak".

"Bergerak di bidang apa?" tanya bapak itu lebih lanjut. "Supply sekaligus menjual".

Tanpa di tanya, si bapak berkata kalau dia bekerja sebagai supervisor lapangan di kontraktor sumarecon yang ada di Sunter.

Lanjut bertanya, "sudah berkeluarga?". Si ibu menjawab," sudah".

"Suami mengantar?" ( ih...nih bapak... ya dah sksd nanya nya detail pula... )

"Iya, tadi saya diantar suami, sebelum dia berangkat kerja"

"Oh... tinggal dimana?". " Di Gaperi", jawab si ibu. "Dulu kan saya naik kereta jadi kita pilih untuk tinggal di Gaperi, lebih mudah dan cepat. "Ya saya tau itu", timpal si bapak.

"Berapa putera?", "Satu" jawab si ibu. "Oh" balas si bapak, tidak percaya.

"Iya, saya agak lama nunggu dapat momongan", jelas si ibu. "Untung ya tidak saling menyalahkan", respon si bapak.

"Anak saya tiga", tanpa di tanya si bapak menjelaskan.

"Ya mereka sudah besar-besar" sayang ibunya meninggalkan kita karena tidak tahan dengan keadaan saya waktu krisis moneter lalu.

"Sudah lama bu bekerja di Jakarta?". "Ya sudah lama sepuluh tahun" jawab si ibu.

"Kalau saya, sudah 15 tahun kerja di Jakarta".

"Kalau pulang bagaimana bu?". "Oh saya dan beberapa pekerja lain ikut kendaraan seseorang yang bekerja di Kelapa Gading kebetulan rumahnya di Gaperi juga".

"Oh enak ya".

"Ya... rumah ibarat Villa ya bu, kita pergi kerja pagi ...pulang sudah malam".

Mulai bapak itu cerita panjang lebar, "Saya kan tinggalnya di daerah pemda ke dalam, itu dulu harga tanah itu masih murah hanya rp.13 ribu per meter... ada orang butuh uang... mereka jual tanah, saya beli sedikit demi sedikit sekarang adalah lah kurang lebih satu hektar".

"Saya sih lebih suka invest ke tanah dan bangunan daripada kendaraan". "Naik bus sajalah, enak tinggal naik, duduk, klo ngantuk bisa tidur". 'Ada itu, saya ditawarkan mobil oleh seorang sales, saya bilang bisa aja beli, tapi kedepannya saya takut tidak bisa makan, belum biaya perawatannya".

"Iya, benar pak", respon si ibu.

"Dulu ibunya anak-anak minta dibelikan mobil, aduh... yang ada.... pergi .. sana...pergi sini...blom macetnya.... biaya... tambahan ini.. tambahan itu...., sayang dia gag tahan hidup bareng saya karena krismon, akhirnya dia pergi meninggalkan saya.

(yah... curhat dia....)

"Iya nih saya sedang mencari sosok yang pas untuk ibunya anak-anak". (weleh, ibu itu mah sdh bersuami pak)

(seingat g yg duduk dibangku belakang walau tidak terlalu memperhatikan, bapak2 semua, kaum hawanya paling ibu yang duduk di sebelahnya, mba yg duduk disebelah g, dan selebihnya ada di deretan depan)

"Saya, dikenalkan sama temen dengan si anu yang tinggal di... (gag inget g) lalu teman kerja yang tinggalnya di ...(gag inget juga)

(Mending tidur deh g ...tapi berhubung ni bapak ngomong mulu.... yg ada cuma mata g yang tertutup, tapi telinga tetap terjaga)

"Iya, masa mereka minta dibelikan rumah, mobil...". "Ya sudah saya cari aja lagi yang lain", kayak laku saja ya saya ini, si bapak berusaha melucu.. (gag lucu sama sekali...)

"Tiba-tiba teleponnya berdering.... , Hei, pa kabar?" Gimana, kamu pasang harga berapa?" (aduh ngomong bisnis kok di bus toh pak... terdengar kemana..mana....., percaya itu suaranya sampai ke depan.....) "saya kasih tau kamu ya... saya buka harga di 17 juta... kamu juga kan..... ya klo mereka nego-nego kuncilah di 15 juta.... OK. Iya nih nanti kan ada proyek di Sulawesi, Bali... grup nya samalah. Mereka inginnya orang2 lama yang main... klo saya sih inginnya kita ngumpul lagi bareng...gimana... OK kan, tanya si bapak.

Iyalah, di Sulawesi kan banyak ya cewe menado (ha..ha..ha... man's talk...)(kedengarannya becanda si bapak cuma gimana ya...ngedengernya... :(

Lama2 ngantuk.... g bangun pas di gudang garam..... Tau gag tuh bapak masih ngobrol sama temennya di telepon....

G pikir cuma cewe yg suka ngobrol....ternyata........

iya lagi ngumpulin juga uang untuk anak kuliah..........bla...bla...bla....

Eh... masih nyambung juga.... ke soal .... p e r e m p u a n....... halah.....

Iya cari ibu untuk anak-anak.... bisa.. ngerti saya..... bla..bla..bla....

ih.... bener deh... curhat sama si ibu ...... di sekeliling itu para bapak dan mas.....

gag tau ngobrol apa lagi tu bapak..... g dah turun duluan.....

No comments: